 |
Gn. Ungaran |
impian ini dulu rasanya sangat jauh, lebih jauh daripada impian yang pernah singgah bertahun-tahun
( red: hubungan internasional ugm ) haha.
sebagai anak paling kecil di rumah, aku musti terbiasa taat sama aturan yang udah dikasih buat mbak ku :) yup, papa mama nggak pernah ngijinin mbak ku pergi terlalu jauh dan ke tempat-tempat yang kata mereka kurang kerjaan.
Termasuk naik gunung. Mereka khawatir sekali kalau sampai anak-anak nya ini kenapa-kenapa.
mama sering bilang "ngapain to nduk munggah-munggah gunung, kae ning tv kebak sing do ilang.." (red: kenapa sih naik-naik gunung. itu di tv banyak orang hilang). Hehe maklum lah, anak mereka perempuan semua..
Jadilah, waktu sma dan kuliah mbak ku terdaftar sebagai pecinta alam yang sama sekali nggak pernah naik gunung. haha
Awal masuk kuliah aku langsung bilang ke mama kalau aku mau daftar sm3t nanti nya bakal ngajar di pedalaman Indonesia, pertamanya beliau sangsi sama keinginanku.. Tapi aku jelaskan kalau keterima sm3t nantinya bakal lebih mudah jadi pns dan beiau setuju... Padahal, sungguh bukan itu alasan aku pengen ikut sm3t. Aku pengen melihat, merasakan, dan mengalami kesulitan seperti calon-calon muridku nantinya. Aku pengen jadi seorang guru yang punya banyak pengalaman yang bisa dibagikan ke murid-muridnya. Bukan mengejar titel P N S. haha, tetapi demi mama bilang iya kujelaskan dalam versi lebih realistis. Beliau hanya terlalu sayang pada anak-anak nya dan ingin kami mendapat posisi aman serta nyaman :)
Back to the main topic!
Apa hubungan sm3t dengan naik gunung?
haha, aku bilang kalau sm3t memerlukan latihan fisik dan mental. Jadi menurutku naik gunung bisa sangat membantu.
So, itu alasan aku sampai akhirnya diijinkan naik gunung.
Terima Kasih EXSARA.. Expedisi Sejarah Indonesia
Sudah mengenalkan dan mengijinkan ku menyapa tanah tertinggi itu.
Meski puncak ungaran bukan lah yang paling tinggi, paling tidak itu tanah tertinggi yang pernah dijejak oleh kaki ku, terima kasih pula telah mengenalkan ku dengan persahabatan yang erat.
Yang bisa berbagi mie instant, walau hanya beberapa suap tetapi tetap merasa kenyang.
Di puncak sana udara nya sangat dingin, kaki dan badan rasanya juga amat lelah. Harus nya perut terasa lapar dan mampu menghabiskan 2 bungkus mie instan sendirian.
Tapi.. kenapa hanya beberapa suap saja aku sudah kenyang?
mungkin, karena ada kalian teman-teman..
Aku nggak akan lupa rasanya pernah bernafas disana.
Menghirup udara yang amat bebas, memandang kanan-kiri dan hanya melihat HIJAU.
pengen rasanya naik gunung lagi.. tapi bukan ungaran!
Aku ingin merasakan terjalnya puncak gunung-gunung lain.
Apakah seterjal bebatuan ungaran?
atau lebih landai?
Semoga saja, nanti bisa kembali merasakan puncak :D
25-26 Oktober 2014
 |
| Kebun Teh |
 |
| Sunrise!!! |
 |
| Awan.. |
 |
| Puncak-puncak lainnya |
